Psychological Safety di Tempat Kerja: Kunci Meningkatkan Inovasi dan Kolaborasi Tim
Bernardus Herdian Nugroho
Apr 15, 2025
Bayangkan sebuah tim yang anggotanya enggan menyampaikan pendapat karena takut dipermalukan atau disalahkan. Meski punya ide cemerlang, mereka memilih diam. Situasi ini menjadi penghalang besar bagi inovasi dan pertumbuhan. Konsep psychological safety atau keamanan psikologis menjadi sorotan utama dalam upaya membangun budaya kerja yang sehat. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Amy Edmondson (1999), yang mendefinisikan psychological safety sebagai “keadaan di mana anggota tim merasa aman untuk mengambil risiko interpersonal tanpa takut dipermalukan atau dihukum.”
Mengapa Psychological Safety Penting dalam Dunia Kerja?
Menurut penelitian Google dalam Project Aristotle (2015), psychological safety adalah faktor nomor satu yang membedakan tim berkinerja tinggi dari tim lainnya. Ketika karyawan merasa aman untuk berbicara, bertanya, bahkan membuat kesalahan, mereka akan lebih terbuka, kreatif, dan kolaboratif.
📌 Manfaat psychological safety:
Meningkatkan kepercayaan dalam tim
Memperkuat komunikasi terbuka
Memacu keberanian untuk berinovasi
Mencegah burnout akibat tekanan kerja yang tidak disampaikan
Tanda-Tanda Rendahnya Psychological Safety
❌ Anggota tim enggan menyampaikan ide karena takut salah
❌ Diskusi didominasi oleh satu atau dua orang saja
❌ Karyawan cenderung menyembunyikan masalah atau kesalahan
❌ Feedback jarang diberikan karena takut menyinggung
Situasi ini menciptakan budaya "diam-diam menyesal", bukan budaya belajar.
Cara Membangun Psychological Safety di Tempat Kerja
Pimpin dengan Kerentanan
Pemimpin yang terbuka akan kesalahan atau tidak tahu sesuatu justru menciptakan kepercayaan dan ruang aman bagi anggota tim.Tanggapi Ide dengan Rasa Ingin Tahu, Bukan Penghakiman
Setiap masukan harus disambut dengan rasa hormat, meskipun nantinya tidak digunakan.Bangun Budaya Feedback Dua Arah
Feedback tidak harus menunggu evaluasi tahunan. Budaya refleksi rutin mendorong transparansi dan pertumbuhan.Berikan Apresiasi terhadap Keberanian
Mengapresiasi orang yang bertanya, menentang ide, atau mengungkap masalah adalah cara efektif untuk memperkuat keamanan psikologis.Fasilitasi Ruang Diskusi yang Inklusif
Gunakan metode check-in rutin, forum internal, atau sesi sharing agar semua suara punya tempat.
Contoh Praktik Psychological Safety yang Efektif
📌 Atlassian – Perusahaan software ini mendorong karyawan untuk melakukan “blameless post-mortem”, yaitu evaluasi proyek tanpa menyalahkan siapa pun agar semua bisa belajar dari kegagalan.
📌 IDEO – Firma desain global ini mendorong semua anggota tim, dari level junior hingga senior, untuk aktif menyumbangkan ide. Tidak ada hierarki saat brainstorming.
Peran Training dan Coaching dalam Membangun Psychological Safety
Pelatihan leadership dan komunikasi empatik sangat membantu pemimpin dalam menciptakan lingkungan kerja yang suportif. Selain itu, program team coaching bisa memperbaiki dinamika tim dan membantu menyelesaikan konflik interpersonal yang mengganggu rasa aman.
Organisasi seperti Relasi Diri Training & Consulting dapat merancang pelatihan berbasis pendekatan psikologi positif dan komunikasi humanis, untuk mendukung terbentuknya budaya kerja yang aman secara psikologis.
Kesimpulan
Psychological safety bukan soal kelembutan berlebihan, tapi tentang menciptakan ruang yang adil dan sehat untuk tumbuh. Di era kerja kolaboratif dan kompleks saat ini, perusahaan yang membangun keamanan psikologis akan memiliki tim yang lebih berani bereksperimen, saling mendukung, dan inovatif.
Edmondson, A. (1999). Psychological safety and learning behavior in work teams. Administrative Science Quarterly, 44(2), 350–383.
Google. (2015). Project Aristotle: What Makes a Team Effective at Google?
Amy C. Edmondson. (2019). The Fearless Organization: Creating Psychological Safety in the Workplace for Learning, Innovation, and Growth. Wiley.
Harvard Business Review. (2020). High-Performing Teams Need Psychological Safety. Here’s How to Create It.
Carmeli, A., Brueller, D., & Dutton, J. E. (2009). Learning behaviours in the workplace: The role of high-quality interpersonal relationships and psychological safety. Systems Research and Behavioral Science.
Center for Creative Leadership. (2022). Psychological Safety at Work: A Leader’s Guide to Building Safe, Inclusive Teams.
Kahn, W. A. (1990). Psychological conditions of personal engagement and disengagement at work. Academy of Management Journal.
Newman, A., Donohue, R., & Eva, N. (2017). Psychological safety: A systematic review of the literature. Human Resource Management Review.
McKinsey & Company. (2021). How psychological safety helps teams perform better.
Deloitte Insights. (2022). Psychological safety in the workplace: A cornerstone of inclusive culture.