![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2024/01/DSC03454-1024x683.jpg)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2024/01/DSC03512-1024x683.jpg)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2024/01/DSC03533-1024x683.jpg)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2024/01/DSC03508-683x1024.jpg)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2024/01/DSC03529-1024x683.jpg)
Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan emosi dasar, seperti diterima, dihargai, dan didukung. Kebutuhan emosi yang kurang atau tidak terpenuhi bisa jadi merupakan alasan di balik stres, burnout, dan isu-isu kesehatan mental yang kita hadapi.Pengenalan akan emosi menjadi langkah awal untuk menciptakan kehidupan yang seimbang antara pribadi, pekerjaan, keluarga, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.Self-care beberapa menit setiap harinya (5-30 menit) dapat membantu kita memenuhi kebutuhan emosi yang tidak terpenuhi, juga memulihkan kondisi kesehatan mental kita dari stres, burnout, dan isu-isu lainnya.Dengan mengenal emosi dan rutin melakukan self-care, kita menjadi tahu kapan kita butuh bantuan profesional untuk menjaga kesehatan mental kita.”#KenalEmosi adalah langkah pertama untuk mengendalikan diri. Lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental bukanlah bonus melainkan kebutuhan dasar setiap pekerja.” – Anastasia Satriyo, M.Psi., PsikologMateri ini disampaikan oleh Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog di Zurich Indonesia dalam rangka memperingati “Mental Health Well-being Week” di bulan kesehatan mental Oktober 2023. Acara dihadiri oleh 400+ rekan-rekan karyawan secara hibrid.