Berdasarkan data World Economic Forum, 40% skill utama yang dibutuhkan oleh para pekerja saat ini kemungkinan akan berubah dalam waktu 5 tahun ke depan.Untuk menghadapi hal tersebut, gen Z sebagai generasi penerus perlu mengenali tantangan-tantangan yang akan dihadapi. Tantangan-tantangan tersebut antara lain berkaitan dengan isu sosial dan teknologi, ekonomi, serta kesehatan mental.Terdapat berbagai strategi yang dapat diterapkan oleh gen Z untuk menghadapi tantantangan-tantangan tersebut.Untuk menghadapi isu sosial dan teknologi, gen Z dapat:Membatasi penggunaan media sosial sekitar 3-6 jam perhariMempelajari dan beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru yang muncul seperti media sosial dan artificial intelligenceTerkait dengan isu keuangan dan ekonomi, gen Z dapat:Mempelajari literasi keuangan sejak diniMenyeimbangkan antara usaha, dana darurat, investasi, dan donasiIsu kesehatan mental juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Hal-hal yang dapat dilakukan gen Z:Mengenali pasangan dan teman yang toxicMempelajari pola hubungan dasar yang sehatMenyeimbangkan antara kehidupan online dan offlineMengonsumsi hal-hal bermanfaat seperti video e-learning dan bukuSeiring dengan adanya tantangan-tantangan tersebut, peluang karier di era digital juga berubah. Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan adanya berbagai jenis pekerjaan yang akan hilang (antara lain administrasi, transportasi, konstruksi) maupun muncul (pekerjaan terkait teknologi, digital, dan AI) di tahun 2030.Oleh karena itu, selain menerapkan strategi-strategi yang disebutkan, gen Z juga perlu memperlengkali diri dengan skill-skill baru yang dibutuhkan di era digital ini. Data terbaru dari World Economic Forum di tahun 2023 menyebutkan adanya 10 skill utama yang dibutuhkan di masa kini. Skill-skill tersebut berkaitan dengan kemampuan kognitif, self-efficacy, manajemen, teknologi, serta kemampuan bekerja sama dan terlibat (engaged) dengan orang lain.