![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2023/02/IMG_20230614_004107_139-1-1-1024x563.png)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2023/02/Group-1000006613-1024x577.png)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2023/02/Group-1000006611-1024x576.png)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2023/02/Group-1000006612-1024x572.png)
![](https://relasidiri.com/wp-content/uploads/2023/02/Group-1000006610-1024x574.png)
Di zaman sekarang, gadget bukan lagi sesuatu yang perlu dijauhi. Jangan sampai kita ketinggalan zaman dan menjadikan gadget sebagai musuh. Sebab, penggunaan gadget dalam keseharian anak bukanlah sesuatu yang dapat dihindari.
Gadget justru bisa bermanfaat bagi anak-anak. Antara lain: meningkatkan kemampuan berbahasa, kemampuan memproses informasi, meningkatkan daya ingat, dan memperluas pengetahuan.
Kesepakatan perlu terjadi antara ibu, ayah, dan pengasuh lainnya terkait penggunaan gadget oleh anak. Ketika muncul gejala-gejala seperti tantrum dan hiperaktivitas saat anak menggunakan gadget, jangan-jangan bukan gadget-nya yang salah, melainkan cara penggunaannya.
1. Persepsi tentang gadget
Gadget bukan hal yang berbahaya jika digunakan dengan tepat. Justru, gadget bisa menjadi sarana belajar dan bermain yang relevan bagi anak saat ini. Melarang anak sepenuhnya tidak menyentuh gadget bukanlah hal yang tepat. Hal ini dapat membuat anak merasa tertinggal dari teman-temannya.
2. Waktu penggunaan gadget
- Gadget tidak disarankan untuk anak di bawah 18 bulan.
- Maksimal durasi penggunaan gadget: 30 menit untuk usia 18 bulan – 2 tahun, 1 jam untuk usia 3-5 tahun, dan 2 jam (di luar sekolah) untuk anak di atas usia 5 tahun.
- Anak juga tidak dianjurkan menggunakan gadget 1 jam sebelum tidur.
3. Keterlibatan orang tua
Orang tua perlu menerapkan jadwal yang rutin dan konsisten, sekaligus aktif mendampingi ketika anak menggunakan gadget.
Alih-alih menggunakan gadget sebagai distraksi, orang tua perlu ada di samping dan berinteraksi dengan anak ketika mereka menggunakan gadget sebagai media belajar dan bermain.
Orang tua perlu menyadari bahwa teknologi hanyalah sebuah alat. Agar teknologi bisa bermanfaat bagi anak, orang tua menjadi kunci utamanya. “Technology is just a tool. In terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher (parents) is the most important.” – Bill Gates